Minggu, 02 Maret 2014

Robot-Robot Pengganti Manusia

Perkembangan dunia robotika begitu cepat. Semakin banyak robot tercipta dengan kemampuan mirip manusia. Mereka bisa melakukan aktivitas masak memasak, bermain musik, membantu kegiatan rumah sakit, dan lainnya. Kita lihat beberapa contoh berikut ini.

Kuliner
 
 
Industri food & baverages pelan-pelan mulai 'disusupi' robot. Cobalah datang ke Hajime Robot Restaurant di Bangkok, Thailand. Restoran Jepang ini  melayani pelanggannya dengan bantuan robot yang bisa menari. Robot tersebut bergaya ala tentara samurai Jepang dan mengantarkan daging dan sayuran kepada para pengunjung sambil melakukan tarian elektro ala robot.

Selain itu ada juga sebuah restoran di Harbin, China yang mempekerjakan 20 robot untuk memasak, melayani, dan menghibur para pelanggan. Robot-robot ini memiliki tinggi antara 1,2 sampai 1,5 meter dan bisa menampilkan 10 ekspresi wajah yang berbeda. Hebatnya, mereka dapat bekerja secara terus-menerus selama lima jam setelah baterainya diisi selama dua jam



Humanoid yang cantik
 
Actroid
Robot humanoid dibuat dengan tampilan yang sangat mirip manusia. Misalnya saja Actroid, ang dikembangkan oleh Universitas Osaka dan diproduksi oleh Kokoro Company Ltd. Actroid diperkenalkan pertama kali pada ajang International Robot Exposition 2003 di Tokyo, Jepang.

Kelebihan lainnya Actroid mampu melakukan berbagai ekspresi, seperti mengedipkan mata, berbicara, dan bernafas. Kulitnya sendiri terbuat dari silikon yang tampak menyerupai kulit manusia. Sebanyak 47 sensor penggerak terbenam di bagian atas tubuh Actroid sehingga mampu bereaksi secara alami layaknya manusia.
 
HRP-4C dikenal dengan panggilan "Miim"
Ada juga HRP-4C, yakni robot humanoid yang diciptakan oleh National Institute of Advanced Industrial Science and Technology (AIST). HRP-4C dikenal dengan panggilan "Miim".  Robit ini dapat berjalan layaknya manusia dengan menggerakkan 30 buah motor di dalamnya. Miim juga dapat merespon dan mengeja kata dan bernyanyi dengan bantuan perangkat lunak speech recognition.


 
Toyota dan Honda
Dua pabrikan otomotif asal Jepang ini memang terus mengembangkan teknologi robot. Anda pasti sudah tahu Asimo, robot besutan Honda ini diperkenalkan pertama kali pada 28 April 2011, memiliki tinggi 130 cm dan bobot 54 kg. Kelebihan Asimo antara lain dapat berjalan dan berlari dengan gerakan yang lebih halus, menerima perintah suara dan mampu membedakan suara, mendeteksi benda yang bergerak, serta dapat mengenali postur tubuh dan bahasa isyarat.
 
Tujuan diciptakannya Asimo adalah untuk membantu tugas manusia dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan puluhan unit Asimo telah dikirim ke rumah sakit dan panti jompo di Jepang untuk membantu para petugas di sana.

Pesaing Asimo datang dari Toyota, yakni robot humanoid yang dijuluki Partner Robot. Robot ini mampu bermain alat instrumental, khususnya biola yang dipamerkan pertama kali pada tahun 2007. Dalam penampilan perdananya, robot canggih ini dapat memainkan karya komposer Edward Elgar yang bertajuk 'Pomp and Circumstance'.

Ketika bermain musik, robot ini juga mampu berkolaborasi dengan manusia sehingga pertunjukan menjadi lebih menarik. Partner Robot juga sempat hadir di Jakarta dalam ajang pameran otomotif terbesar di Tanah Air, Indonesia International Motor Show (IIMS) 2012.

Al Feliq Akbar
9.3/3

Pelajar ini Menciptakan Kaos Anti Noda

Pelajar dari San Francisco bernama Aamir Patel menciptakan Silic, kaos atau t-shirt antinoda. Bekas noda tumpahan minuman beralkohol maupun berwarna tidak akan menempel pada kaos, sekalipun Anda menumpahkannya dalam jumlah banyak.
Kemampuan antinoda ini berkat superhydrophobic nanotechnology, yang menggunakan struktur mikroskopis untuk menahan segala jenis cairan berbasis air dengan membentuk lapisan udara antara kain dan molekul cairan.

Seperti dilansir dari laman Mashable, Jumat, 20 Desember 2013, nama Silic diambil dari miliaran partikel silika yang melapisi kain. Bahkan keringat tak akan melekat pada pakaian bila Anda mengenakan Silic. Cairan tubuh akan menguap ke udara sehingga tidak menempel pada permukaan kain.

Proyek inovasi Patel ini diluncurkan melalui kampanye Kickstarter, dan telah mengumpulkan modal lebih dari US$ 60 ribu, atau tiga kali lipat dari modal awal sebesar US$ 20 ribu. Untuk desain kaos ini, Patel telah menggandeng mantan desainer ternama Vera Wang.

Pemesanan kaos akan mulai dikirimkan mulai Mei tahun depan. Selain itu, kaos ini juga akan dijual di toko-toko ritael secara luas. "Saya telah dihubungi oleh agen pengecer yang berharap bisa segera menjual kaos ini di toko," kata Patel kepada Mashable.

Al Feliq Akbar
9.3/3

Indonesia Hebat


Modal Rp 50 Juta, Pria Lombok Ubah Hijet Jadi Mobil "F1 Ferrari"


Replika Mobil F1 Ferrari Ia akan membuat lagi mobil F1 baru yang lebih panjang dan rumit.

Abdul Latif, pria asal Lombok berhasil mengubah Daihatsu Hijet 1980 miliknya menjadi sebuah mobil balap F1 Ferrari.


Menurut laporan Autonemagz yang dikutip Carscoops, Sabtu 1 Maret 2014, Latif yang memiliki sebuah bengkel modifikasi telah menghabiskan uang sekitar Rp 50 juta untuk membangun Daihatsu Hijet 550cc 2 silinder menjadi sebuah mobil balap F1.


Sasis dan rangka mobil ini masih menggunakan bawaan aslinya tanpa ubahan yang cukup ekstrem.


Menariknya, Latif mengganti beberapa detail logo sponsor pada Ferrari F1 replika miliknya dengan icon khas Lombok, Mataram.


Contohnya, pada logo Monster yang ia ubah menjadi 3 buah cabai khas Lombok dan tulisan Monster diubahnya menjadi Mataram.


Latif mengaku sedang mencoba membuat mobil F1 baru yang lebih panjang dan rumit, karena harus memindahkan mesin dari bagian depan ke bagian belakang. Kita tunggu saja.

Modal Rp 50 Juta, Pria Lombok Ubah Hijet Jadi Mobil "F1 Ferrari"

Replika Mobil F1 Ferrari"Ferrari F1" ini hasil modifikasi Daihatsu Hijet 550cc 2 silinder.

Replika mobil F1 Ferrari hasil modifikator asal Lombok, Nusa Tenggara Barat, Abdul Latif, rupanya menyedot perhatian media otomotif asing.

Dalam laporannya, Carscoops misalnya, mereka menulis seorang modifikator lokal di Indonesia membuat replika mobil F1 Ferrari dengan modal Rp50 juta.


Dalam ulasannya mereka menulis, Latif sangat kreatif meski tinggal di sebuah pulau kecil dengan sumber daya terbatas.


"Butuh waktu dan keringat cukup banyak untuk bisa membuat 'Ferrari F1' yang bisa digunakan di jalan raya".


Media lain yang juga ikut menulis ulasan serupa adalah Motoroids. Lombok mungkin tidak dikenal dalam dunia otomotif. Tapi, dari pulau itu lahir sebuah hasil modifikasi keren replika mobil F1 Ferrari. "Banyak usaha dan keringat untuk membuat itu," tulis mereka.


Diketahui, Latif yang memiliki sebuah bengkel modifikasi, membangun Daihatsu Hijet 550cc 2 silinder menjadi sebuah mobil balap F1.


Sasis dan rangka mobil ini masih menggunakan bawaan aslinya tanpa ubahan yang cukup ekstrem. Menariknya, dia mengganti beberapa detail logo sponsor pada Ferrari F1 replika miliknya dengan icon-icon khas Lombok, Mataram.


Contohnya pada logo Monster yang ia ubah menjadi 3 buah cabai khas Lombok dan tulisan Monster diubahnya menjadi Mataram.


Awalnya, mobil F1 Ferrari racikan Latif ramai jadi perbincangan di berbagai media sosial. Mobil itu memang digunakan di jalan raya. Menariknya, mobil ini mampir di pitstop pinggir jalan untuk mengisi bahan bakar premium eceran dan mengisi angin ban.






Al Feliq Akbar

9.3/3